Thursday, October 30, 2008

wuhuhuhu... maap ya (mohon maaf buat diri sendiri)

wadaaaaaawww...
Ternyata susah ya nyempilin sedikit waktu buat sharing pendapat tentang novel atau buku yang sudah saya baca dan film yang sudah saya tonton dengan mengupdate blog seandanya ini :P
seakan akan repooot benerrr buat ngypluad.... (sok repot, padahal juga repotnya gak sebegitu amat... :P )
Kadang udah bikin draftnya, tapi buat upload ternyata gak sempet-sempet...
Apalagi buat update sharing tentang film, parah lagi ketidaksanggupan saya. Tiap kali cuma sempet nyatet aja apa yang udah ditonton. (itu aja kadang kelewatan... whuehehehe)
karena ketidaksanggupan ini, akhirnya bikin profile di www.flixster.com.
kalo sharing novel dan buku, mungkin masih bisa dikejar lah... sebulan kan rata-rata 3 buku. Jadi 'ngutang'nya gak banyak lah.
any way, since bikin ini cuma buat manfaatin waktu luang aja, brarti gak ada obligation to keep it up to date... maap beribu maap.... :D
(berharap masih banyak waktu luang buat browsing-browsing...

Max Payne (2008)

Cast : Mark Wahlberg, Mila Kunis, Beau Bridges, Ludracris
Director : John Moore

Sori kalo saya bisa film ini kurang dari apa yang saya harapkan.
Terus terang memang sara belum pernah memainkan game Max Payne yang mengilhami film ini.
Tapi ketika sampai di bioskop, jujur…separuh jalan film ini saya hampir tertidur!
Cukup membosankan untuk film bergenre Action, kurang ada thrill, kurang mencekam (kecuali warna-warnanya yang dibuat kelam bak Sin City).
Mark Wahlberg adalah salah satu aktor yang saya suka. Hampir semua film yang dibintanginya saya tonton, namun ketika dia memerankan Max Payne, ada sesuatu yang kurang disini.
Dalam film ini Max Payne ingin dimunculkan sebagai orang yang dingin dan menakutkan, yang sewaktu-waktu bisa ‘meledak’. tapi saya kurang merasakan hal tersebut. Dialog-dialog Max Payne, tidak tanduknya tidak mencerminkan hal tersebut. There’s nothing creepy about him!
Padahal karakteristik Mark sendiri sudah terbentuk sebagai seorang deadly innocent. (alias cool tapi mematikan)
Beda sama karakter David yang dimainkannya dalam Fear, bener-bener deadly!
Atau kalau pernah nonton Liaam Neeson di Taken, perannya disitu lebih creepy daripada Max!
Balik lagi ke Max Payne, karakter-karakter lain yang muncul juga kurang tajam. Masing-masing tidak punya porsi cukup untuk memunculkan karakternya. Dari semua karakter, malah yang paling lumayan adalah karakter BB (Beau Bridges...pas ya sama nama aslinya). Ludracis juga terasa kurang pas jadi Provost... mendingan jadi bandar balap aja lagi bosss (Fast and Furious)
Mila Kunis...wah parah lagi nih, gak jelas karakternya. Di awal film seakan-akan dia jadi queen of the darkness-nya, dikelilingi oleh centeng-centeng. Tapi koq selanjutnya sendirian melulu? Kharismanya ngilang gitu aja.
Talking about the gunfight... gak ada yang baru, gak ada yang mengagumkan dan mengejutkan. Biasa aja. Cuma suaranya output DOLBY yang kenceng aja yang membuat saya gak ketiduran...hehehehehe.

Overall, i can not say that this is a mustseen movie… yang jelas, I wouldn’t think to see it for the second time.

Film : Eagle Eye (2008)

Cast : Shia LeBeouf, Michelle Monaghan, Billy Bob Thornton
Director : DJ. Carusso

Tidak ada yang baru dalam tema atau plotnya. Lihat saja Enemy of The State, Universal Soldiers 2, I Robot, apa lagi yah, ya pokoknya tema-tema seperti superkomputer yang berusaha menumbangkan dominasi manusia (I Robot, Universal Soldiers 2, Wargames) lalu pengejaran yang melibatkan teknologi tingkat tinggi (Bait, Fair Game, Enemy of The State, Die Hard 4), orang-orang yang diancam untuk mengikuti perintah spesifik…(Die Hard 3, Butterfly on a Wheel).

Kombinasi hi tech, thriller, dan aksi … hehehe mantaap!

Nothing new, but sure is entertaining laaahh… apalagi si Shia LeBoeuf yang lagi nanjak jadi bintangnya. plus si seksi Michelle Monaghan. Patutlah buat ditonton untuk hiburan...

Film : Lazarus Project (2008)

Cast : Paul Walker, Piper Perabo
Director :

Ceritanya biasa saja. Kurang menggigit.
Tidak ada daya tarik atau sesuatu yang baru dalam film ini. Kalau saja tidak mencantumkan nama Paul Walker sebagai pemeran utama, mungkin saya tidak akan nonton film ini.
Ketegangan dan kemisteriusan yang ingin disampaikan kurang terbangun dengan sempurna jadi seakan akan Cuma nonton film drama biasa saja. Plotnya mudah ditebak.
Saya pribadi belum bisa merasakan emosi karater yang ada dalam film ini.
Soul-nya kurang greget!
Sori kalau saya gak rekomendasi film ini bagi penggemar The Sign, The Happening, Amityville Horror-nya M. Night Shyamalan
Pendapat pribadi : Paul Walker adalah miscast! Namanya yang kental dengan film aksi dan aura ‘preman’nya dalam Fast and Furiosnya masih kebawa dalam film ini… jadinya waktu nonton film ini selalu berharap ada bak buk-nya eeeeeh ternyata malah gak ada. Hehehehe…

Film : Laskar Pelangi (2008)

Cast : Cut Mini, Slamet Rahadjo, Tora Sudiro, Mathias Muchus, dan para laskar pelangi…
Director : Riri Riza

Terus terang, jarang bagi saya pergi nonton di bioskop hanya untuk sebuah film Indonesia. Bukan berarti saya kurang bangga atas hasil jerih payah anak bangsa sendiri, namun semata-mata karena saya lebih cenderung memilih film karya anak bangsa yang ingin saya tonton di bioskop. Selebihnya ya nonton di tipi aja atau minjem or sewa videonya.
Kejarangan saya nonton film Indonesia di bioskop ya karena jarang ada film Indonesia yang ceritanya sreg dengan hati saya. Selama tigaperempat tahun ini, saya baru merasa bahwa Ayat-Ayat Cinta dan Laskar Pelangi yang bisa menggerakkan kaki ini ke bioskop!
Anyway, nonton film ini rame-rame rombongan sama rekan-rekan satu kantor. Ngantri tiketnya puanjang buanget! Alhasil sebagian besar rombongan kami Cuma dapat di deretang PALING DEPAN! Rombongan terpecah jadi 4 bagian, karena memang kita dapet seat sisa-sisa…hehehehe.
Ya udah gpp, yang penting nonton (karena selebihnya gak belum tentu ada waktu lagi nonton bareng-bareng gini)
Untung bukan filem action, jadi gak terlalu pusing nonton di depan.

Dari segi cerita, bagus… gak jauh-jauh lah dari bukunya. Ada hal-hal yang luput untuk divisualisasikan tapi ada juga tak tertulis di buku namun muncul di layar lebar…
Penggambaran karakternya udah pas, tapi memang karena anak-anak ini bukanlah aktor-aktor jagoan makanya dialog-dialognya sedikit timpang sana-sini.
Dari segi visualisasi alam lingkungan sekitar, semestinya masih bisa dieksplorasi lebih jauh tanpa harus mengorbankan cerita maupun durasi. Tapi entah mengapa hal tersebut masih terasa kurang.
Secara keseluruhan, film ini bagus untuk keluarga. Ada falsafah, nilai pendidikan dan prinsip-prinsip hidup yang patut diteladani.

Lupakan segala ketidaksempurnaan yang ada… nikmati, nikmati, dan nikmati saja ceritanya :)Anda akan tertawa, menangis, merenung atau apapun itu…

Film : Taken (2008)

Cast : Liam Neeson, Famke Jenssen, Magie Grace
Director : Pierre Morel

Penulis script-nya adalah sutradara favorit : Luc Besson, jadi mau gak mau saya harus nonton film ini.
Liat referensi dan sinopsis sebelum nonton rasanya gak banyak membantu. Tapi setelah nonton film ini ternyata lebih dari yang saya bayangkan!
Ikut terhanyut secara emosional… kekerasan di dalam film ini seakan dianggap wajar bagi seorang ayah yang anaknya diculik. Bayangkan bagaimana perasaan orang tua bila anaknya diculik dihadapannya dan akan diperjual belikan sebagai budak? Tentu saja dia akan melakukan apa pun untuk mendapatkan anaknya kembali.
Bryan (Neeson) adalah seorang mantan agen pemerintah, anak perempuan satu-satunya diculik, petunjuk yang ia miliki adalah rekaman percakapan para penculik. Dengan menggunakan keahliannya Bryan memburu para penculik ini, tanpa belas kasih, tanpa rasa ampun…hanya untuk mendapatkan anaknya kembali dengan selamat.
Gak bakalan nyangka klo tokoh yang diawalnya digambarkan kalem ini cukup beringas dan berbahaya...

Coba tonton deh...gak bakalan kecewa.

Friday, October 17, 2008

Film : WAR GAMES : The Dead Code (2008)

Cast : Matt Lanter, Amanda Walsh
Director : Stuart Gillard

Ide ceritanya hampir sama dengan War Games, ceritanya si anak pecandu game secara kebetulan juga maen game online.
Di permainan kali ini dia memilih sebagai ‘teroris’nya, melawan komputer yang bertindak sebagai kontra teroris. Yang jadi permasalahan adalah ketika permainan meningkat ke level yang lebih tinggi komputer di pusat menganggap ini sebagai ancaman teroris betulan, karena memang komputer ini didesain sebagai komputer kontra teroris maka dia akan melakukan prosedur yang telah diprogramkan untuk melindungi dirinya. Inilah yang menjadi buah simalakama bagi umat manusia di sekitarnya…senjata makan tuan.
Komputer yang super pintar ini menggunakan segala cara untuk memenangkan ‘permainan’ ini, para teknisi di ruang kontrol yang ingin mematikannya juga jadi korban. Satu-satunya harapan untuk menghentikannya adalah sebuah superkomputer lawas yang tersimpan di sebuah bendungan listrik.
Singkat cerita kedua superkomputer ini bertanding (lagi-lagi) game Chess… siapa pemenangnya? Apakah superkomputer era 2000an atau superkomputer reyot era 80’an?

Note : film ini gak ada apa-apanya dibandingkan dengan War Games (1983), tapi ya cukup lumayan lah buat tontonan daripada nonton sinetron… ya kan?

Saran saya, cari tuh War Games (1983) lalu tonton!

Film : WAR GAMES (1983)

Cast : Matthew Broderick, Ally Shedy
Director : John Badham

Nonton War Games pertama kali waktu es de dulu jamannya masih pake Betamax, nyewa kasetnya masih 350 perak atau 500 perak klo gak salah...
Ceritanya si Matthew Broderick (waktu itu masih culun banget!) jadi anak yang hobi banget maen game. Suatu saat dia maen game online di komputernya secara gak sengaja maen perang-perangan ini malah bikin geger. Program yang dikira adalah game perang-perangan ini ternyata adalah program pengendali senjata nuklir milik Dephan AS. Apa lacur, skenario peperangan sudah dimainkan, mau gak mau si anak ini harus bisa mengalahkan super-komputer ini agar tidak benar-benar terjadi perang!
Seru banget deh, jaman segitu…anak kecil udah bisa hacking, diburu dan ditangkap karena dituduh sebagai agen lawan, dan akhirnya bisa memecahkan masalah ini Cuma dengan sebuah permainan simpel… inget kan permainan Chess? Itu loh yang dimainkan di sebuah bidang 3 x 3 kotak, trus secara bergantian menandai bidang itu dengan “x” atau “o”, pemenangnya adalah yang bisa membuat sebuah garis dengan bidang yang sudah ditandainya. (binun kah?... ya pokoknya gitu deh)
Any way, ini salah satu film kesukaan saya, mau koleksi tapi koq ya blom dapet-dapet ya… :P

Film : INCREDIBLE HULK (2008)

Cast : Edward Norton, Liv Tyler, Tim Roth, William Hurt
Director : Louis Letterier

Terus terang waktu liat teaser dan trailler Incredible Hulk ini, saya pribadi kurang begitu pengen nonton. (beda waktu nonton traillernya Hulk-nya Ang Lee, jadi buru-buru pengen nonton). Makanya waktu Incredible Hulk tayang di bioskop saya gak begitu napsu nonton, malah waktu itu pengen nonton film lainnya.
Salah kalau punya pikiran film ini ada hubungannya dengan film Hulk sebelumnya (Ang Lee). Tidak ada masalah nonton Hulk atau Incredible Hulk duluan (yang penting nonton) karena ceritanya memang tidak bersambung.
Hulk besutan Louis ini berbeda dengan karya Ang Lee sebelumnya. Hulk-nya Ang Lee lebih banyak muatan emosionalnya. Lebih detail menceritakan asal usul Hulk. Beberapa scene ditamplikan dalam beberapa frame sekaligus, jadinya seperti baca komik…cukup menarik lah.
Hulk garapan Louis ini cenderung lebih mengumbar sisi aksinya. Ya notabene film action kan emang lebih laku… sedangkan Hulk = Marvel = Action… ya toh?
More Action! :)

Nuansa warna masih hampir sama dengan Ang Lee punya, cerah namun cool. Warna-warna terang tapi adem di mata…
Waktu kecil, nonton film seri Hulk versi ‘78 pasti selalu inget lagu yang diputer di end credit-nya… lagu instrumental yang melankolis…(untuk ukuran film yang karakternya gahar begini….hehehehe), tapi di film ini lagu itu dimainkan lagi loh… duuuh senengnya :)
Note : lagunya muncul saat Bruce yang sudah berubah menjadi manusia biasa terlantar jauh dari si musuh yang mengejarnya. Ketika sadar dia udah ada di suatu kota (hehehe lupa nama kotanya) tinggal pake kolor, gak punya duit dan gak ada tempat tinggal dan kelaparan.

Buat tebak-tebakan :
Bisa sebutin gak dua orang terkenal yang ada di Hulk-nya Ang Lee dan di Incredible Hulk?
Jawabannya : Lou Ferrigno (yang jadi Hulk di serial TV) dan Stan Lee (sesepuhnya MARVEL)!
Lou Ferrigno masih jadi sekuriti kampus. (yang disogok pizza sama Bruce supaya dia bisa masuk ke dalam kampus). Waktu di Hulk-nya Ang Lee, dia juga jadi sekuriti
Stan Lee yang di Hulk-nya Ang Lee muncul jadi sekuriti, kini jadi cameo orang yang minum limun yang terkontaminasi darah Bruce Banner… (adegan buka kulkas, trus minum limun…inget?)
Hehehe… jadi penasaran kan??