Thursday, December 18, 2008

Film : Transporter 3 (2008)

Cast : Jason Statham
Director : Oliver Megaton

Aturannya sudah berubah!
Berantemnya asik, kebut-kebutannya yahuuuud. Cerita agak sedikit kedodoran tapi who cares?

Cuma pengen liat aksinya bukan jalan ceritanya....
Nonton deh!

Film : Bookies (2003)

Cast : Nick Stahl, Rachel Leigh Cook
Director : Mark Illsey

hehehe... anak kuliahan jadi bandar judi!
Berawal dari berjudi lewat bandar, akhirnya mereka memutuskan untuk jadi bandarnya...
Ambil pelajaran dari mereka :P

Film : Doomsday (2008)

Cast : Rhona Mitra
Director : Neil Marshal

Settingnya di masa depan.
Serangan virus menyebabkan Inggris terbagi menjadi dua bagian yang dibatasi oleh tembok kokoh dengan penjagaan ketat. Wilayah dalam dihuni oleh orang-orang yang tidak terkena virus, sedangkan wilayah luar adalah wilayah yang dianggap berbahaya karena kontaminasi virus.
Para ilmuwan yang berusaha mencari antivirus berpendapat bahwa seorang yang imun terhadap virus tersebut hidup di wilayah luar. Mereka harus mendapatkan orang ini untuk membuat antivirus. Tim elit diterjunkan untuk mencari orang ini. Kekerasan dan kebrutalan menghadang mereka untuk mendapatkan orang ini. How this gonna end?

Plotnya hampir sama dengan Resident Evil 2 plus sedikit aroma Mad Max
Note : brutal banget, tapi dari semuanya, yang paling asik ya liat Rhona Mitra...beeee....asoy geboy banget disini. Cewe’ jagoan banget! Gak terkalahkan! (lebai tapi gak peduli...hehehehe).

Film : An American Carol (2008)

Cast : Robert Davi, Kelsey Grammer
Director : David Zucker
Ceritanya film ini film humor yang digarap a la Naked Gun dan Hot Shot. Memang di 20 menit pertama joke-joke-nya memancing ingatan ke film humor itu. Namun selanjutnya film ini agak susah dinikmati kelucuannya.
Lucunya terlalu dibuat-buat dan kebanyakan malah gak lucu sama sekali. Gak jelas banget.
Pernah nonton Scrooge? Atau cerita tentang itu orang yang benci natal lalu dia ditemui oleh 3 hantu dan diperlihatkan tentang masa lalu, sekarang dan masa depan? (coba nonton Scrooged, bintangnya Bill Murray sekitar tahun 80-an, nah pasti ntar inget deh maksud dari cerita ini)
Intinya sih cerita ini menceritakan tentang Scrooge tapi bukan tentag orang yang benci natal, namun orang yang benci hari kemerdekaan Amerika dan ingin menghapuskan peringatan The 4th of July.
Strongly not recommended lah...nonton yang lain ajah

Film : Joy Ride 2 : Dead Ahead (2008)

Cast : Nicki Aycox, Nick Zano, Kyle Schmid
Director : Louis Morneau

Udah pernah nonton Joy Ride yang pertama? Pemainnya Paul Walker, Steve Zahn dan LeeLee Sobieski (waktu itu nama-nama mereka belum setenar saat ini). Buat yang hobi nonton thriller, Joy Ride yang pertama wajib nonton!
Kini Joy Ride 2 : Dead Ahead dirilis (maksudnya) untuk mengekor kesuksesan film yang pertama.
Ceritanya klasik. Sekelompok muda-mudi yang melakukan perjalanan memutuskan untuk melewati jalan pintas. So pasti di film seperti ini tindakan tersebut adalah alasan untuk menjadikan mereka terjebak dalam situasi-situasi yang bodoh (khas film horor) karena dikejar-kejar pembunuh psikopat yang tiba-tiba muncul dan tanpa alasan kemudian memburu orang-orang ini.
Ditinjau dari plotnya, film ini biasa-biasa saja. Tidak ada hal baru yang ditawarkan. Pemainnya gak ada yang terkenal. Endingnya bisa ditebak.
Bagi yang sudah nonton Joy Ride yang pertama, pasti akan kecewa. Film ini tidak ada apa-apanya.
Film ini langsung rilis dalam DVD tanpa lewat bioskop. Tapi kalau nantinya di Indonesia film ini masuk ke bioskop, saran saya : gak usah nonton deh.
Mendingan di rumah, nyewa lagi Joy Ride yang pertama buat nostalgia... hehehe

Film : Resident Evil : Degeneration (2008)

Animasi
Director : Makoto Kamiya

Kali ini Resident Evil muncul dengan film animasinya. Berasa ‘jepang’ banget. Tapi emang sih hampir semua tim yang mengusung film ini adalah orang negeri matahari terbit.
Gambarnya mantap. Animasi CGI environment mendekati sempurna. Persis banget! Gak keliatan kalo ini film animasi. Tapi dari segi CGI karakternya dan movement-nya masih kurang smooth. Tapi overall tidak mengecewakan.

Plotnya bagus, meski beberapa hal berasa gak pas tapi gak masalah. Jangan dibandingkan dengan Resident Evil-nya Milla Jovovich loh.... jangan juga disandingkan dengan Final Fatasy

Film : Twilight (2008)

Cast : Kristen Stewart,, Robert Pattinson, Peter Facinelli
Director : Catherine Hardwicke

Twilight, diambil dari novel serial karya Stephanie Meyer dengan judul sama. Jilid novel ini bercerita tentang keluarga vampir yang hidup diantara umat manusia.
Film Twilight sendiri bercerita tentang hubungan Bella dan Edward. Edward
Bella harus pindah dari kota besar tempat tinggalnya ke kota kecil untuk tinggal bersama ayahnya. Di kota kecil ini satu hal yang menarik Bella...Edward. Hingga suatu kecelakaan membuat keingintahuan Bella terhadap sosok Edward memuncak. Apa yang Bella temukan tentang Edward ternyata di luar dugaan. Edward dan keluarganya adalah kaum vampir. Namun cinta yang tumbuh diantara keduanya tidak akan membiarkan siapa pun (atau apa pun) untuk memisahkan mereka.
Cerita ini cukup menarik karena mencoba memberikan definisi karakter vampir secara berbeda. Karakter vampir keluarga Edward digambarkan sebagai sesuatu yang indah, akrab dengan cahaya dan ketenangan biarpun dibalik itu sifat utama sebagai penghisap darah tetap ada. Vampir disini tidak ada asosiasinya dengan sosok kelelawar :P
Tonton aja, mungkin persepsi di awal cerita akan berubah seiring dengan jalannya cerita...
Enjoy.

Film : Blindness (2008)

Cast : Mark Ruffalo, Julianne Moore, Alice Braga
Director : Fernando Meirelles


Kebutaan melanda dunia dengan cepat. Sebabnya dan mengapa itu terjadi tidaklah penting dalam cerita ini.
Mengapa Julianne Moore tidak terkena wabah ini juga tidak diceritakan. Cerita ini hanya membahas tentang apa yang dialami sebagian orang yang terkena kebutaan ini. Mereka dikarantina di sebuah penampungan. Semakin hari penderita kebutaan makin bertambah. Mereka harus berusaha untuk bertahan hidup. Bukan bertahan hidup atas serangan kebutaan ini, namun bertahan hidup dari sifat asal manusia... ketamakan, kekuasaan dan individualisme...
Seperti halnya dalam film “Happening”, penjelasan tentang penyebab serangan ini tidak penting bagi ceritanya. Yang lebih penting adalah apa yang terjadi ketika serangan itu terjadi.
Sebenarnya ceritanya masih bisa digali dengan lebih emosional lagi, masih banyak potensialnya.Tapi overall, cukup bagus.

Film : 24 : Redemption (2008)

Cast : Kiefer Sutherland, Bob Gunton, John Voight
Director : Jon Cassar

Yup, benar...ini adalah film “24”-nya Kiefer Sutherland yang biasanya kita nikmati serialnya, yang ini versi cerita layar lebarnya.
Film ini ceritanya mungkin diantara 24 musim ke-6 dan ke-7. menceritakan 2 jam kehidupan Jack Bauer di tengah-tengah pergolakan politik di suatu negara di Afrika. Pergolakan ini sebenarnya juga ada campur tangan dari pihak Amerika yang bermaksud untuk mendapatkan keuntungan dari segi politis.
Jack bukanlah orang yang bisa menyelesaikan konflik di Afrika ini, dia hanya berjuang untuk membatu rekannya untuk melindungi beberapa anak Afrika yang akan diculik dan dijadikan pasukan bagi pemberontak. Jack dan rekannya harus meloloskan diri dari para pemberontak dan membawa anak-anak ini ke kedutaan untuk diberikan suaka politik di Amerika.Ceritanya biasa, tidak terlalu rumit, tidak ada aksi yang mendebarkan, tidak ada konflik menegangkan.


If you miss this one, well...you won’t miss anything

Thursday, December 11, 2008

Foto : Fireworks!

Foto : Rest Area...(sayang kurang tajem)

Diambil waktu abis tugas di Bandung sekitar pertengahan Agustus 2008.
Pas bangun dari molor dan liat keluar jendela bis ternyata viewnya lagi bagus.
Pengen nembak view ini pake kamera, tapi karena buru-buru jadi gak sempet setting kamera.
bisnya juga keburu jalan.
ya udah maen jepret aja deh...
jadinya sayang, gambarnya gak bagus :(

Foto : Jepret aja....nantangin mentari pagi

Ini waktu jalan-jalan pagi, (ceritanya pengen olah raga di sekitar komplek)
nyoba jepret nantangin mentari pagi

F8.0, 1/2000, ISO 200, time 06.55


Foto : Gerhana Lampu?

Gerhana lampu...

F8.0, 1/2000, ISO 80, time 15.16



Monday, December 1, 2008

Film : Children of Men (2006)

Cast : Owen Wilson, Julianne Moore, Michael Caine
Director : Alfonso C

Settingnya di kehidupan masa yang akan datang. Diceritakan bahwa kala itu manusia diserang wabah yang membuat orang tidak lagi bisa bereproduksi.
Di London, orang non kulit putih dianggap sebagai imigran asing, yang tidak punya hak untuk hidup. Mereka ditangkap, dibuang, diasingkan bahkan banyak yang dihabisi.
Meski tingkat kelahiran adalah 0% di seluruh dunia, Ketika tidak ada harapan lagi bahwa generasi manusia akan berlanjut kembali, ternyata terorisme dan peperangan, pemusnahan antar manusia masih ada saja! Emang kebangetan bener dah.....
Ketika ada seorang gadis imigran ilegal yang sedang mengandung menjadikan anak yang dikandungnya adalah sesuatu yang istimewa. Owen Wilson harus melindungi gadis ini dan anaknya agar generasi manusia bisa terus mewarisi bumi pemberian Tuhan ini. Mereka harus berjuang melewati kelompok yang bertikai, oran-orang yang dekat dengan owen menjadi korban.
Suatu pelajaran untuk menghargai kehidupan...dan suatu gambaran bahwa hanya manusia yang cukup bodoh untuk menghabisi jenisnya sendiri ketika jenisnya sendiri sudah langka.(kalau yang udah nonton Babylon AD-nya Vin Diesel, nah ide ceritanya seperti mirip-mirip film ini, tapi jelas lebih bagus Children of Men, Babylon AD sih kalah jauh...)

Film : American History X (1997)

Cast : Edward Norton, Edward Furlong
Director : Tony Kaye

Jangan mengidolakan orang yang salah. Jangan mudah dihasut dan dipropaganda untuk membenci orang lain. After all, we are brothers...life is too short to hate.
Cerita film ini cukup filosofis, penuh pesan. Sarat dengan diskusi dengan penjiwaan penuh tentang rasialisme dan supremasi kulit putih. Akting Edward Norton memang top banget.
Salah satu film yang mungkin gak bakal diputer di TV.


Norton adalah seorang pemimpin gang neo-nazi, ayahnya yang bekerja sebagai pemadam kebaran ditembak mati ketika bertugas memadamkan kebaran di daerah pemukiman kulit hitam. Hal ini menimbulkan kebencian Norton terhadap non kulit putih. Ditambah pula hasutan seorang tokoh neo-nazi membuat Norton makin berkobar.
Adik Norton , diperankan oleh Furlong. Menganggap sosok Norton sebagai panutannya.
Pada suatu kesempatan, Norton dijebloskan ke penjara karena membunuh. Kehidupan di penjara membuka hati norton terhadap orang non kulit putih.

Sekeluarnya dari penjara, Norton berusaha meyatukan keluarganya dan menyadarkan adiknya tentang hal-hal yang selama ini ternyata adalah suatu kesalahan...

usaha yang cukup berat karena Norton sudah dianggap sebagai dewa bagi kaum neo-nazi di daerah tempat tinggalnya...

dialog-dialog diskusinya cukup berat loh...belum pernah liat orang kita bikin dialog yang sarat muatan seperti ini.


hebat!

Film : Magnificent Seven (1960)

Cast : Yul Brynner, Steve McQueen, Charles Bronson, Robert Vaughn, James Coburn
Director : John Stureges

Adaptasi dari “Seven Samurai”-nya Akira Kurosawa. Real piece of work! One of the best classic movie
Heroik banget.
Ketika tujuh orang yang disewa untuk melindungi para petani miskin dari gerombolan bandit, dengan hanya menerima sedikit upah. Bahkan upah tersebut juga tidak akan cukup untuk membayar peluru mereka…
Tapi ya namanya gentlemen, mereka tetap hayuuuuk aja. Ini tentang kebenaran bukan tentang uang.
These men are the real heroes… they are truly “The Magnificent Seven”
Kalau belum pernah nonton, jangan bilang kalau anda adalah penggemar film yang sebenarnya!
Lagunya yang legendaris dipakai buat iklan rokok Marlboro...

Film : The Promotion (2008)

Cast : Sean William Scott, John C. Reilly
Director : Doug J. Meerdink

Persaingan untuk memperebutkan posisi store manager sebuah departemen store.
Kocak banget, gak bisa milih mau pro siapa karena keduanya sama-sama punya kesempatan yang sama, punya kelebihan masing-masing, tapi yang jelas juga sama-sama curang....
Whuehehehe... tapi prinsipnya : Ada aksi pasti ada reaksi
Tonton yah....

Film : Pathology (2008)

Cast : Milo Ventimiglia, Alyssa Milano, Michael Weston
Director : Carles Brena

Idenya gila!
Permainan gila yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa kedokteran. Main tebak-tebakan penyebab kematian orang. Gilanya karena masing-masing harus membunuh orang dengan caranya sendiri lalu rekan-rekan yang lain harus menebak bagaimana cara pembunuhan itu dilakukan.
Sick! But Smart....
Persaingan saling membunuh dengan sempurna sehingga seolah-olah korban mati dengan wajar… naaah loh

Note : banyak adegan vulgarnya, gak Cuma adegan bedah-bedah mayat...sayat sana-sini, tpi juga adegan seksnya yang bikin keringetan :P

Film : Dawn of The Dead (2004)

Cast : Ving Rhames, Sarah Polley, Mekhi Pfifer
Director : Zack Snyder

Remake dari judul film yang sama “Dawn of The Dead” tahun ....
Seluruh kota berubah menjadi zombie, dan segelintir orang mencoba untuk bertahan hidup di sebuah mall.
Cukup bagus untuk ukuran remake sebuah film lawas.
Kalau di film zombie yang lain, zombienya digambarkan sebagai mahluk yang jalannya terseok-seok, trus pasang muka creepy bikin merinding. Kalau disini zombienya gak Cuma bikiin merinding aja...bikin keringetan! Karena para zombie disini larinya kenceng banget bo’!
Salah satu film yang bisa saya tonton berkali-kali.

Film : Full Metal Jacket (1987)

Cast : Matthew Modine, Adam Baldwin, Vincent D’Onoforio
Director : Stanley Kubrick

One of the best war movie!


Kubrick menggambarkan sebuah proses perubahan para pemuda biasa yang digembleng dengan keras di kamp pelatihan untuk menjadi mesin pembunuh di medan perang.
Pelatihan yang keras dan tekanan mental membuat salah satu dari pemuda ini menjadi lepas kendali...membunuh pelatihnya dan bunuh diri.
Mereka yang lulus kemudian ditugaskan di berbagai kesatuan yang akhirnya dikirim ke medan perang Vietnam.
Joker memilih menjadi seorang reporter perang. Pencarian jati diri yang ironis. Dia dilatih sebagai mesin pembunuh, namun idealisnya untuk mencintai kedamaian membuat dirinya menuliskan “born to kill” di helm perangnya namun memakai lenana perdamaian di dada kirinnya...ironis.
Pendewasaan manusia, kepemimpinan yang diuji dan keberanian mengambil suatu keputusan menyangkut nyawa, apalagi di medang perang. Cukup sulit bo!

Film : Wag The Dog (1997)

Cast : Robert de Niro, Dustin Hoffman, Anne Heche
Director : Barry Levinson

Ingat ketika orang bilang dunia politik itu kejam. Licik, dan politik adalah sandiwara?
Film ini adalah salah satu cara lain yang menggambarkan bahwa politik adalah panggung sandiwara. Semuanya bsa diatur sesuai keinginan. Semua hanya propaganda!
Informasi adalah kekuasaan tertinggi. Publik dapat dipengaruhi dengan informasi yang berlebihan sehingga benar atau salah bukanlah menjadi masalah. Apa yang paling sering muncul adalah yang diingat oleh publk.
Ketika pemilihan presiden mendekati waktunya, presiden yang berkuasa saat itu digoyang oleh kasus pelecehan seksual. Pers menemukan sasaran empuk untuk menyerang sang presiden. Salah satu cara untuk mengalihkan perhatin publik adalah membuat berita yang lebih sensasional dari pelecehan seksual, hanya satu hal yang bisa dimunculkan...yaitu PERANG!
Sebagai tim sukses presiden saat itu, Robert de Niro berusaha memunculkan isu tersebut dengan meminta tolong seorang produser film (Dustin Hoffman) untuk membuat sebuah skenario perang dengan Albania sekaligus membuat berita propaganda politiknya.
Bagaikan memproduksi sebuah film, skenario bergulir lebih lanjut ke ruang produksi. Dokumenter pun dibuat, theme song dirancang, sampai dengan rencana menjual segala hal yang berbau perang palsu ini.
Agen-agen pemerintah yang mencium ketidakberesan tentang perang ini tidak bisa berkutik banyak kecuali dengan membalas propaganda yang telah terlanjur tersebar ke publik. Propaganda berbalasan dengan propaganda yang lain.
Bisa dipastikan tanggapan publik akan isu tersebut dapat mengalihkannya dari isu pelecehan seksual. Kejadian demi kejadian (dengan sedikit sentuhan bumbu-bumbu tentunya) mulai berhasil membentuk opini positif publik terhadap sang presiden. Ironi terjadi ketik sang produser menyadari kesalahannya...bahwa kebenaran harus diketahui oleh publik.
Cerita ini memang diilhami oleh keadaan yang sebenarnya. Di negara manapun, pasti ada propaganda politik. Jika anda jeli, anda akan mengetahuinya.
Propaganda apa yang ada di Indonesia? Cari aja sendiri.... :P

Film : Tropic Thunder (2008)

Cast : Ben Stiller, Robert Downey Jr, Jack Black, Tom Cruise, Nick Nolte
Director : Jeff Mann
Film komedi ala Ben Stiller...
Sudah pasti seperti biasa, Stiller dipasang sebagai lakon utama yang ’bodoh’.
Demi pendalaman karakter seringkali aktor-aktor Hollywood digembleng langsung oleh para ahli yang kompeten. Aktor yang berperan di film perang kerap kali ikut latihan di kamp militer. Kalo di film ini ceritanya lain lagi. Supaya hasilnya bener-bener mendekati keadaan sebenarnya, sekelompok aktor laga diterjunkan di tengah-tengah hutan untuk pengambilan gambar. Kamera-kamera tersembunyi disiapkan. Eh gak dinyanya, sang sutradara malah tewas terkena ranjau. Kelompok aktor laga yang dipimpin si ’bodoh’ Stiller ini pun mau tak mau harus merambah hutan untuk kembali ke lokasi yang ’lebih bersahabat’.
Namun kejadian selanjutnya adalah diluar skenario...
Lumayan kocak, biarpun lebai...
Btw, make-up teamnya jago banget, Robert Downey jadi seperti negro beneran. Tom Cruise....hampir gak dikenali sama sekali!

Film : James Bond : Quantum of Solace (2008)

Cast : Daniel Craig, Olga Kurylenko, Judi Dench
Director : Marc Foster

Lumayan nonton film ini gratisan :P
Dapet komplimenter dari BCA... Undangan nontonnya di EX tapi karena salah info malah kumpul di Plasa Senayan :P pantesan nyampe PS sepi banget!
Setelah tilpun-tilpunan akhirnya bisa nyampe ke EX tepat waktu...
Pas nyampe, pas maen dah...

Tentang filmnya.
Bisa dibilang nonton film in seperti nonton film aksi yang lain. Banyak bak buk-nya banyak dar der dor-nya. Nonton film ini beda seperti nonton Bond waktu saya masih kecil dulu. Bond masa itu keliatan charming, gentleman, humoris. Tapi mungkin era Bond yang seperti itu udah lewat. Bond yang sekarang lebih taktis, lebih lincah, lebih dingin, lebih kejam, jarang senyum. Jadi jangan harap ada kekocakan disini.
Setelah "Dark Knight:, baru film ini yang bisa mengobati kekecewaan setelah dihujani film-film yang kedodoran...
Aksi Bond lengkap banget, dari berantem tangan kosong, adu senjata, kebut-kebutan di darat, laut dan udara...
Desmon yang biasanya jadi Q, kini gak pernah muncul lagi. Bond gak dimunculin dengan gadget-gadget andalan.
Weleh-weleh pokoknya era Bond udah berubah total, Bond yang lama udah mati! Muncul Bond yang baru, satu-satunya nuansa yang masih kental Cuma logat british-nya aja hehehehe...


Bagus... Bagus...

Film : Traitor (2008)

Cast : John Cleade, Guy Pierce, Jeff Daniels
Director : Rocco Mateo


Gak ada yang baru dari ide ceritanya. Tentang serangan teroris di domestik Amerika yang (lagi-lagi) diprakarsai oleh orang timur tengah. Seorang kontraktor CIA menyusupkan agen kedalam jaringan teroris, tidak ada orang yang tahu tentang misi ini kecuali mereka berdua. Seperti biasa kalau cerita seperti ini pasti orang-orang yang mengetahui tentang penyamaran pasti mati kan? Sama...
Karena terlalu dalamnya penyusupan ini, sampai akhirnya sang agen spesialis bom dan peledakan juga harus benar-benar melakukan terorisme! Korban dianggap sebagai collateral damage aja. Sampai akhirnya dia harus berjuang menggagalkan terorisme yang akan berlangsung dimana dia sendiri adalah tersangka dan target utama perburuan seluruh penegak hukum di Amerika!
Bom bunuh diri yang telah dipersiapkan dan instruksi peledakan oleh orang-orang di berbagai tempat telah didistribusikan. Hal ini sudah tidak dapat dibatalkan!
Bom bunuh diri itu tetap akan diledakkan!

Traitor = penghianat, siapa yang dihianati? Konteksnya tergantung dimana anda berpendirian...

Saran : Film ini harus ditonton, karakter utamanya cukup kuat (jadi inget “Hotel Rwanda”). Tonton tanpa harus menghakimi dan mengkambinghitamkan.

Trus kalau suka film ini, ada baiknya coba film "The Siege"-nya Edward Zwick yang dibintangi Denzel Washington, Annette Bening, Bruce Willis, Tony Shalhoub...mantap bener tuh film!

Thursday, October 30, 2008

wuhuhuhu... maap ya (mohon maaf buat diri sendiri)

wadaaaaaawww...
Ternyata susah ya nyempilin sedikit waktu buat sharing pendapat tentang novel atau buku yang sudah saya baca dan film yang sudah saya tonton dengan mengupdate blog seandanya ini :P
seakan akan repooot benerrr buat ngypluad.... (sok repot, padahal juga repotnya gak sebegitu amat... :P )
Kadang udah bikin draftnya, tapi buat upload ternyata gak sempet-sempet...
Apalagi buat update sharing tentang film, parah lagi ketidaksanggupan saya. Tiap kali cuma sempet nyatet aja apa yang udah ditonton. (itu aja kadang kelewatan... whuehehehe)
karena ketidaksanggupan ini, akhirnya bikin profile di www.flixster.com.
kalo sharing novel dan buku, mungkin masih bisa dikejar lah... sebulan kan rata-rata 3 buku. Jadi 'ngutang'nya gak banyak lah.
any way, since bikin ini cuma buat manfaatin waktu luang aja, brarti gak ada obligation to keep it up to date... maap beribu maap.... :D
(berharap masih banyak waktu luang buat browsing-browsing...

Max Payne (2008)

Cast : Mark Wahlberg, Mila Kunis, Beau Bridges, Ludracris
Director : John Moore

Sori kalo saya bisa film ini kurang dari apa yang saya harapkan.
Terus terang memang sara belum pernah memainkan game Max Payne yang mengilhami film ini.
Tapi ketika sampai di bioskop, jujur…separuh jalan film ini saya hampir tertidur!
Cukup membosankan untuk film bergenre Action, kurang ada thrill, kurang mencekam (kecuali warna-warnanya yang dibuat kelam bak Sin City).
Mark Wahlberg adalah salah satu aktor yang saya suka. Hampir semua film yang dibintanginya saya tonton, namun ketika dia memerankan Max Payne, ada sesuatu yang kurang disini.
Dalam film ini Max Payne ingin dimunculkan sebagai orang yang dingin dan menakutkan, yang sewaktu-waktu bisa ‘meledak’. tapi saya kurang merasakan hal tersebut. Dialog-dialog Max Payne, tidak tanduknya tidak mencerminkan hal tersebut. There’s nothing creepy about him!
Padahal karakteristik Mark sendiri sudah terbentuk sebagai seorang deadly innocent. (alias cool tapi mematikan)
Beda sama karakter David yang dimainkannya dalam Fear, bener-bener deadly!
Atau kalau pernah nonton Liaam Neeson di Taken, perannya disitu lebih creepy daripada Max!
Balik lagi ke Max Payne, karakter-karakter lain yang muncul juga kurang tajam. Masing-masing tidak punya porsi cukup untuk memunculkan karakternya. Dari semua karakter, malah yang paling lumayan adalah karakter BB (Beau Bridges...pas ya sama nama aslinya). Ludracis juga terasa kurang pas jadi Provost... mendingan jadi bandar balap aja lagi bosss (Fast and Furious)
Mila Kunis...wah parah lagi nih, gak jelas karakternya. Di awal film seakan-akan dia jadi queen of the darkness-nya, dikelilingi oleh centeng-centeng. Tapi koq selanjutnya sendirian melulu? Kharismanya ngilang gitu aja.
Talking about the gunfight... gak ada yang baru, gak ada yang mengagumkan dan mengejutkan. Biasa aja. Cuma suaranya output DOLBY yang kenceng aja yang membuat saya gak ketiduran...hehehehehe.

Overall, i can not say that this is a mustseen movie… yang jelas, I wouldn’t think to see it for the second time.

Film : Eagle Eye (2008)

Cast : Shia LeBeouf, Michelle Monaghan, Billy Bob Thornton
Director : DJ. Carusso

Tidak ada yang baru dalam tema atau plotnya. Lihat saja Enemy of The State, Universal Soldiers 2, I Robot, apa lagi yah, ya pokoknya tema-tema seperti superkomputer yang berusaha menumbangkan dominasi manusia (I Robot, Universal Soldiers 2, Wargames) lalu pengejaran yang melibatkan teknologi tingkat tinggi (Bait, Fair Game, Enemy of The State, Die Hard 4), orang-orang yang diancam untuk mengikuti perintah spesifik…(Die Hard 3, Butterfly on a Wheel).

Kombinasi hi tech, thriller, dan aksi … hehehe mantaap!

Nothing new, but sure is entertaining laaahh… apalagi si Shia LeBoeuf yang lagi nanjak jadi bintangnya. plus si seksi Michelle Monaghan. Patutlah buat ditonton untuk hiburan...

Film : Lazarus Project (2008)

Cast : Paul Walker, Piper Perabo
Director :

Ceritanya biasa saja. Kurang menggigit.
Tidak ada daya tarik atau sesuatu yang baru dalam film ini. Kalau saja tidak mencantumkan nama Paul Walker sebagai pemeran utama, mungkin saya tidak akan nonton film ini.
Ketegangan dan kemisteriusan yang ingin disampaikan kurang terbangun dengan sempurna jadi seakan akan Cuma nonton film drama biasa saja. Plotnya mudah ditebak.
Saya pribadi belum bisa merasakan emosi karater yang ada dalam film ini.
Soul-nya kurang greget!
Sori kalau saya gak rekomendasi film ini bagi penggemar The Sign, The Happening, Amityville Horror-nya M. Night Shyamalan
Pendapat pribadi : Paul Walker adalah miscast! Namanya yang kental dengan film aksi dan aura ‘preman’nya dalam Fast and Furiosnya masih kebawa dalam film ini… jadinya waktu nonton film ini selalu berharap ada bak buk-nya eeeeeh ternyata malah gak ada. Hehehehe…

Film : Laskar Pelangi (2008)

Cast : Cut Mini, Slamet Rahadjo, Tora Sudiro, Mathias Muchus, dan para laskar pelangi…
Director : Riri Riza

Terus terang, jarang bagi saya pergi nonton di bioskop hanya untuk sebuah film Indonesia. Bukan berarti saya kurang bangga atas hasil jerih payah anak bangsa sendiri, namun semata-mata karena saya lebih cenderung memilih film karya anak bangsa yang ingin saya tonton di bioskop. Selebihnya ya nonton di tipi aja atau minjem or sewa videonya.
Kejarangan saya nonton film Indonesia di bioskop ya karena jarang ada film Indonesia yang ceritanya sreg dengan hati saya. Selama tigaperempat tahun ini, saya baru merasa bahwa Ayat-Ayat Cinta dan Laskar Pelangi yang bisa menggerakkan kaki ini ke bioskop!
Anyway, nonton film ini rame-rame rombongan sama rekan-rekan satu kantor. Ngantri tiketnya puanjang buanget! Alhasil sebagian besar rombongan kami Cuma dapat di deretang PALING DEPAN! Rombongan terpecah jadi 4 bagian, karena memang kita dapet seat sisa-sisa…hehehehe.
Ya udah gpp, yang penting nonton (karena selebihnya gak belum tentu ada waktu lagi nonton bareng-bareng gini)
Untung bukan filem action, jadi gak terlalu pusing nonton di depan.

Dari segi cerita, bagus… gak jauh-jauh lah dari bukunya. Ada hal-hal yang luput untuk divisualisasikan tapi ada juga tak tertulis di buku namun muncul di layar lebar…
Penggambaran karakternya udah pas, tapi memang karena anak-anak ini bukanlah aktor-aktor jagoan makanya dialog-dialognya sedikit timpang sana-sini.
Dari segi visualisasi alam lingkungan sekitar, semestinya masih bisa dieksplorasi lebih jauh tanpa harus mengorbankan cerita maupun durasi. Tapi entah mengapa hal tersebut masih terasa kurang.
Secara keseluruhan, film ini bagus untuk keluarga. Ada falsafah, nilai pendidikan dan prinsip-prinsip hidup yang patut diteladani.

Lupakan segala ketidaksempurnaan yang ada… nikmati, nikmati, dan nikmati saja ceritanya :)Anda akan tertawa, menangis, merenung atau apapun itu…

Film : Taken (2008)

Cast : Liam Neeson, Famke Jenssen, Magie Grace
Director : Pierre Morel

Penulis script-nya adalah sutradara favorit : Luc Besson, jadi mau gak mau saya harus nonton film ini.
Liat referensi dan sinopsis sebelum nonton rasanya gak banyak membantu. Tapi setelah nonton film ini ternyata lebih dari yang saya bayangkan!
Ikut terhanyut secara emosional… kekerasan di dalam film ini seakan dianggap wajar bagi seorang ayah yang anaknya diculik. Bayangkan bagaimana perasaan orang tua bila anaknya diculik dihadapannya dan akan diperjual belikan sebagai budak? Tentu saja dia akan melakukan apa pun untuk mendapatkan anaknya kembali.
Bryan (Neeson) adalah seorang mantan agen pemerintah, anak perempuan satu-satunya diculik, petunjuk yang ia miliki adalah rekaman percakapan para penculik. Dengan menggunakan keahliannya Bryan memburu para penculik ini, tanpa belas kasih, tanpa rasa ampun…hanya untuk mendapatkan anaknya kembali dengan selamat.
Gak bakalan nyangka klo tokoh yang diawalnya digambarkan kalem ini cukup beringas dan berbahaya...

Coba tonton deh...gak bakalan kecewa.

Friday, October 17, 2008

Film : WAR GAMES : The Dead Code (2008)

Cast : Matt Lanter, Amanda Walsh
Director : Stuart Gillard

Ide ceritanya hampir sama dengan War Games, ceritanya si anak pecandu game secara kebetulan juga maen game online.
Di permainan kali ini dia memilih sebagai ‘teroris’nya, melawan komputer yang bertindak sebagai kontra teroris. Yang jadi permasalahan adalah ketika permainan meningkat ke level yang lebih tinggi komputer di pusat menganggap ini sebagai ancaman teroris betulan, karena memang komputer ini didesain sebagai komputer kontra teroris maka dia akan melakukan prosedur yang telah diprogramkan untuk melindungi dirinya. Inilah yang menjadi buah simalakama bagi umat manusia di sekitarnya…senjata makan tuan.
Komputer yang super pintar ini menggunakan segala cara untuk memenangkan ‘permainan’ ini, para teknisi di ruang kontrol yang ingin mematikannya juga jadi korban. Satu-satunya harapan untuk menghentikannya adalah sebuah superkomputer lawas yang tersimpan di sebuah bendungan listrik.
Singkat cerita kedua superkomputer ini bertanding (lagi-lagi) game Chess… siapa pemenangnya? Apakah superkomputer era 2000an atau superkomputer reyot era 80’an?

Note : film ini gak ada apa-apanya dibandingkan dengan War Games (1983), tapi ya cukup lumayan lah buat tontonan daripada nonton sinetron… ya kan?

Saran saya, cari tuh War Games (1983) lalu tonton!

Film : WAR GAMES (1983)

Cast : Matthew Broderick, Ally Shedy
Director : John Badham

Nonton War Games pertama kali waktu es de dulu jamannya masih pake Betamax, nyewa kasetnya masih 350 perak atau 500 perak klo gak salah...
Ceritanya si Matthew Broderick (waktu itu masih culun banget!) jadi anak yang hobi banget maen game. Suatu saat dia maen game online di komputernya secara gak sengaja maen perang-perangan ini malah bikin geger. Program yang dikira adalah game perang-perangan ini ternyata adalah program pengendali senjata nuklir milik Dephan AS. Apa lacur, skenario peperangan sudah dimainkan, mau gak mau si anak ini harus bisa mengalahkan super-komputer ini agar tidak benar-benar terjadi perang!
Seru banget deh, jaman segitu…anak kecil udah bisa hacking, diburu dan ditangkap karena dituduh sebagai agen lawan, dan akhirnya bisa memecahkan masalah ini Cuma dengan sebuah permainan simpel… inget kan permainan Chess? Itu loh yang dimainkan di sebuah bidang 3 x 3 kotak, trus secara bergantian menandai bidang itu dengan “x” atau “o”, pemenangnya adalah yang bisa membuat sebuah garis dengan bidang yang sudah ditandainya. (binun kah?... ya pokoknya gitu deh)
Any way, ini salah satu film kesukaan saya, mau koleksi tapi koq ya blom dapet-dapet ya… :P

Film : INCREDIBLE HULK (2008)

Cast : Edward Norton, Liv Tyler, Tim Roth, William Hurt
Director : Louis Letterier

Terus terang waktu liat teaser dan trailler Incredible Hulk ini, saya pribadi kurang begitu pengen nonton. (beda waktu nonton traillernya Hulk-nya Ang Lee, jadi buru-buru pengen nonton). Makanya waktu Incredible Hulk tayang di bioskop saya gak begitu napsu nonton, malah waktu itu pengen nonton film lainnya.
Salah kalau punya pikiran film ini ada hubungannya dengan film Hulk sebelumnya (Ang Lee). Tidak ada masalah nonton Hulk atau Incredible Hulk duluan (yang penting nonton) karena ceritanya memang tidak bersambung.
Hulk besutan Louis ini berbeda dengan karya Ang Lee sebelumnya. Hulk-nya Ang Lee lebih banyak muatan emosionalnya. Lebih detail menceritakan asal usul Hulk. Beberapa scene ditamplikan dalam beberapa frame sekaligus, jadinya seperti baca komik…cukup menarik lah.
Hulk garapan Louis ini cenderung lebih mengumbar sisi aksinya. Ya notabene film action kan emang lebih laku… sedangkan Hulk = Marvel = Action… ya toh?
More Action! :)

Nuansa warna masih hampir sama dengan Ang Lee punya, cerah namun cool. Warna-warna terang tapi adem di mata…
Waktu kecil, nonton film seri Hulk versi ‘78 pasti selalu inget lagu yang diputer di end credit-nya… lagu instrumental yang melankolis…(untuk ukuran film yang karakternya gahar begini….hehehehe), tapi di film ini lagu itu dimainkan lagi loh… duuuh senengnya :)
Note : lagunya muncul saat Bruce yang sudah berubah menjadi manusia biasa terlantar jauh dari si musuh yang mengejarnya. Ketika sadar dia udah ada di suatu kota (hehehe lupa nama kotanya) tinggal pake kolor, gak punya duit dan gak ada tempat tinggal dan kelaparan.

Buat tebak-tebakan :
Bisa sebutin gak dua orang terkenal yang ada di Hulk-nya Ang Lee dan di Incredible Hulk?
Jawabannya : Lou Ferrigno (yang jadi Hulk di serial TV) dan Stan Lee (sesepuhnya MARVEL)!
Lou Ferrigno masih jadi sekuriti kampus. (yang disogok pizza sama Bruce supaya dia bisa masuk ke dalam kampus). Waktu di Hulk-nya Ang Lee, dia juga jadi sekuriti
Stan Lee yang di Hulk-nya Ang Lee muncul jadi sekuriti, kini jadi cameo orang yang minum limun yang terkontaminasi darah Bruce Banner… (adegan buka kulkas, trus minum limun…inget?)
Hehehe… jadi penasaran kan??

Wednesday, September 24, 2008

Film : Get Smart's Bruce & Llyod : Out Of Control (2008)

Cast : Masi Oka, Nate Torrence
Dir : Gil Junger

Nah klo Get Smart-nya udah nonton, coba sekarang nonton spin-off-nya. Pecahan dari film Get Smart ini tokoh utamanya adalah Bruce & Lloyd, dua orang ilmuwan CONTROL yang diperankan oleh Masi Oka dan Nate Torrence.
Ibaratnya adalah Q di film-film James Bond, mereka inilah yang menciptakan gadget-gadget canggih untuk para agen CONTROL.
Cerita Bruce dan Lloyd ini paralel dengan cerita Get Smart. Sementara si Agen 99 dan Maxwell berkutat mengejar pemimpin KAOS, si Bruce dan Lloyd berkutat mencari proyek rahasia mereka yang hilang dicuri. Proyek rahasia ini adalah membuat jubah yang bisa membuat pemakainya seakan-akan menghilang.... kaya jubahnya Harry Potter ajah....hehehehe.
Namanya juga spin-off, jadinya banyak karakter dan pemain di film Get Smart yang muncul di film ini. Terjadi juga beberapa cross scene dengan film Get Smart.
Daripada penasaran mendingan cepetan nonton film ini. Filmnya gak bisa dibilang dahsyat... tapi kapan lagi ada film layar lebar yang ada spin-off-nya?:P

Monday, September 15, 2008

Film : Get Smart (2008)

Cast : Steve Carell, Anne Hathaway, Dwayne Johnson
Director : Peter Segal

Dulu pertama kali liat sepak terjang Maxwell Smart di film yang diputar di TVRI, judulnya Get Smart, Again!. Lupa tahun berapa dan siapa yang main tapi yang jelas kocak banget. Lalu serialnya sempet diputer di RCTI klo gak salah.

Sekarang Agen Maxwell muncul lagi di petualangan terbarunya. Seperti halnya film spionase komedi yang lain, agen utamanya pasti digambarkan pin-pin-bo tapi selalu beruntung jadinya kelihatan heroik. Agen Maxwell sendiri kocaknya gak jauh beda sama Jacques Clouseau (Pink Panther), Johny English, atau Frank Drebin (Naked Gun), bedanya Maxwell di film ini memang digambarkan lebih ‘cerdas’ dan lebih layak jadi agen gitu looo…

Maxwell, agen CONTROL yang selama ini hanya bekerja di belakang meja kini ditugaskan di lapangan sebagai Agen 86, ini adalah tugas yang selama ini diimpikannya.. Alasan penugasannya sebagai agen lapangan karena agen rahasia dari KAOS (musuh CONTROL) berhasil menyusup ke dalam CONTROL dan mengambil data rahasia dan membongkar identitas agen-agen CONTROL. Maxwell yang baru diangkat menjadi agen lapangan harus melacak dan menangkap pemimpin KAOS. Dalam tugasnya Maxwell dibantu oleh si cantik Agen 99 yang katanya habis operasi plastik total….wuidiiiiih pantes cuantik :P

Anyway, filmya cukup lumayan… klo buat tontonan ringan, sambil santai, minum kopi dan ngemil-ngemil…
Rekomendasi saya, kalau ada kesempatan nonton Get Smart yang versi serial TV jaman baheula atau film layar lebarnya yang tahun 60-an, please do watch them…menurut saya lebih kocak dari versi yang sekarang.
Enjoy!

Saturday, September 13, 2008

Film : Untraceable (2008)

Cast : Diane Lane, Billy Burke, Joseph Cross
Director : Gregory Hobblit

Idenya : culik orang, pasangi instrumen untuk membunuh, siarkan online lewat internet dan ajak orang lain untuk login dan menyaksikan live streamingnya sekaligus membantu pembunuhan tersebut. Makin banyak orang yang login, makin cepat orang tersebut menemui ajalnya! Ironis bukan??

Jennifer Marsh (Diane Lane) adalah agen cyber crime yang ditugasi menyelidiki dan memburu pemilik website www.killwithme.com yang menyiarkan pembunuhan lewat livestraming internet. Kecerdikan dan kelicikan moderator website ini menyulitkan Marsh untuk memblokir website. Korban-korban terus berjatuhan. Kejahatan yang sebenarnya adalah penculikan dan pembunuhan yang sebenarnya adalah dilakukan oleh orang-orang login ke website tersebut!
Belum lagi mendapatkan petunjuk namun Marsh dan rekan-rekannya kini malah menjadi sasaran!
Satu hal tentang ironi diajarkan dalam film ini… ketika suatu keingintahuan malah menyebabkan kematian orang lain yang tidak mereka kenal sama sekali. Dan ironisnya ketika mereka tahu, mereka tidak peduli… they just keep logging in…

Film : X-Files 2 : I Want To Believe (2008)

Cast : David Duchovny, Gillian Anderson, Amanda Peet, Billy Connoly
Director : Chris Carter
Kangen juga sama duo agen FBI ini… :P
Setelah ditunggu-tunggu akhirnya filmnya keluar juga. Seperti biasa, warna-warna di filmnya khas X-Files...
Sebenarnya X-Files sudah dibekukan oleh FBI, namun suatu kasus menyebabkan dua mantan agen ini ikut terlibat di dalamnya. Orang-orang diculik dan petunjuk yang didapatkan hanya dari seorang Penderta paranormal yang menyatakan dia bisa melihat dan merasakan para korban penculikan tersebut. Disinilah diperlukan keterlibatan Moulder dan Scully.
Sebenarnya orang-orang ini diculik sebagai bagian dari eksperimen medis...
Note : ceritanya gak begitu bagus, kurang greget. Masih mendingan nonton episode serial X-Files yang diputer di teve. Cerita dan gregetnya masih bagus X-Files yang pertama… tapi cukup lah untuk mengobati kangen…

Film : You Don't Mess With the Zohan (2008)

Cast : Adam Sandler, John Turturro, Rob Scheider
Director : Dennis Dugan

Whuakakaka bagaimana ceritanya kalo seorang anggota terbaik pasukan kontra teroris Mossad malah kepengen jadi seorang penata rambut??? :D
Ya Zohan lah orangnya. Bagaimana seorang agen one man army Mossad yang bisa melibas sepasukan teroris dengan tangan kosong malah bercita-cita kerja di salon. Agen terbaik Israel ini memalsukan kematiannya ketika bertarung dengan musuh bebuyutannya demi mengejar cita-citanya di Amerika. Di Amerika ternyata mencari kerja sebagai penata rambut tidaklah semudah yang dia bayangkan.
Seperti biasa, film-film adam Sandler pasti banyak kekocakan-kekocakan bahkan yang vulgar sekalipun. Cukup menghibur lah...

Film : The Six Strings Samurai (1998)

Cast : Jeffrey Falcon, Justin McGuire
Director : Lance Mungia

Jangan bingung soal settingnya… diceritakan di suatu masa ketika Rusia sudah menghabisi Amerika dengan senjata nuklir. Dan Las Vegas baru saja kehilangan Elvis “The King”. Kini posisi “The King” menjadi perebutan. Buddy (Falcon) adalah seorang musisi yang berpetualang dengan gitar dan samurainya menuju Las Vegas untuk menggantikan Elvis. Di perjalanan dia harus menyelamatkan seorang anak yatim-piatu. Selanjutnya petualangan untuk menjadi “The King” lebih sulit dari yang dia bayangkan….
Film ini dibilang bagus juga tidak… but you just can’t beat the coolness! Seorang petualang dengan gitar ’54 dan sebilah samurai! To be a king!

Film : The Benchwarmers (2006)

Cast : Rob Scneider, David Spade
Director : Dennis Dugan

Selama ini mereka diolok-olok dan menjadi bahan cemoohan, tapi bagaimana rasanya bila bisa menginspirasi dan membesarkan hati anak-anak yang mempunyai nasib yang sama? Anak-anak yang selama ini dicemooh dan diolok-olok kini punya idola….the Benchwarmers!
Agak silly sih, maen baseball tiga orang dewasa lawan tim anak-anak….
Biarpun simple namun film ini cukup punya inspirasi
dan pesan moral.

Film : He Was a Quite Man (2007)

Cast : Christian Slater, Elisha Cuthbert
Director : Frank Capello

Ceritanya Bob (Slater) punya tekanan mental dan ingin membunuh orang-orang di tempat kerjanya yang sering merendahkan dan menghinanya. Alih-alih dia malah jadi pahlawan karena menghabisi rekan kerjanya yang duluan menembak membabi buta di tempat kerjanya, Bob juga menyelamatkan seorang gadis yang selama ini jadi pujaan hatinya.
Dari pegawai rendahan, kini Bob diangkat menjadi 'VP of Creative Thinking' dan mendapatkan perlakuan istimewa oleh rekan-rekan kerjanya.
Alasannya dia menjadi VP bukan karena heroisme namun untuk menghindarkan dia dari ’tekanan kerja’ yang bisa menimbulkan kerugian potensial perusahaan yaitu...nyawa!
Jadi Bob yang lugu dan paranoid ini sebenarnya diperlakukan spesial untuk dihindarkan dari tragedi yang mengerikan.
But in the end...namanya paranoid ya paranoid... liat sendiri endingnya yah.

Film : Syriana (2005)

Cast : Matt Damon, George Clooney, Christopher Plummer, Amanda Peet
Director : Stephen Gaghan

Film soal politik, lagi-lagi urusan Amerika dengan negara-negara timur tengah.
Perebutan tahta yang dipengaruhi kepentingan barat untuk mendapatkan minyak dari negara timur tengah. Pastilah ada politikus dan operasi spionase yang terlibat.

Saturday, September 6, 2008

Selamat menjalankan ibadah puasa

Eh iya, maaf baru bisa posting sekarang...
Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.
Semoga diberikan kelancaran, kekuatan.
Saya pribadi juga masih belajar untuk lebih sabar, lagi banyak masalah, tapi semoga dengan puasa dan ibadah ini Allah dapat memberikan petunjuk yang lebih baik bagi kita semua.
bukan begitu bukan?
Amiiiinnnn.

Film : Hell Boy 2 : The Golden Army (2008)

HELL BOY II : THE GOLDEN ARMY (2008)
Ron Perlman, Selma Blair
Dark Horse Entertainment

Gak tau kenapa, keinginan untuk nonton film ini gak sedahsyat waktu pengen nonton Hell Boy yang pertama. Tapi setelah ditimbang-timbang toh akhirnya nonton juga :P

Kalau yang pertama, ceritanya musuhnya mahluk-mahluk aneh dari neraka dan masih banyak 'manusiawi'-nya. Di Golden Army ini si Hell Boy berurusan dengan dunia dongeng jadinya ya buang jauh-jauh tuh logika...namanya juga film komik-komikan, apalagi dicampur dedongengan.

Diceritakan bahwa dunia dongeng itu ada, dan ada sejarah dimana manusia berperang dengan mahluk dunia dongeng. Mahluk dunia dongeng terdesak dan hampir kalah, sehingga Raja dunia dongeng yang bernama Balor membentuk Golden Army, pasukan robot mekanik dari emas dan tak terkalahkan dan hanya bisa dikendalikan oleh yang berdarah bangsawan dengan sebuah mahkota emas.
Golden Army menghabisi musuh dunia dongeng dengan tanpa ampun, Balor yang tadinya penuh dendam pun menyesal dengan tindakannya itu. Diadakanlah perjanjian damai, manusia menghuni perkotaan dan Balor dan pengikutnya menghuni kawasan hutan.
Golden Army disimpan di suatu tempat rahasia diperut bumi, dan mahkota ini dipecah menjadi tiga dua untuknya dan satu lagi untuk manusia. Namun putra Balor yang bernama Pangeran Nuada tidak setuju dengan perdamaian ini dan bersumpah untuk kembali menuntut kekuasaan atas manusia.

Jreeeeeenggg..... lalu cerita kembali di saat ini.

Pangeran Nuada berusaha mengumpulkan bagian-bagian mahkota untuk dapat membangkitkan Golden Army sehingga dia dapat menguasai bumi. Dia menyerang balai lelang artefak kuno di dunia manusia, dia bahkan menantang dan membunuh Raja Balor untuk mendapatkan bagian dari mahkota tersebut. Tinggal satu bagian lagi yang dibawa adiknya kembarnya sendiri, Nuala, dan peta tempat peristirahatan Golden Army.
Nuala lari dan bertemu dengan Hell Boy cs. Hell Boy yang dijuliki si Red dan kawan-kawannya pun harus berhadapan dengan Nuada.
Terjadi perkembangan yang tidak terduga, si Sapiens jatuh hati kepada Nuala, sampai-sampai Sapien dan Red mabok bareng dan nyanyi Can’t Smile Without You-nya Barry Manillow! :D
Disinilah letak kerumitannya, melukai Nuada ternyata juga melukai Nuala, berarti membunuh Nuada juga akan menewaskan Nuala. Si Red bukannya gak bisa ngalahin Nuada, tapi karena dia juga berusaha menjaga perasaan Sapiens hingga Red sendiri malah nyaris tewas di tangan Nuada.
Untuk menyelamatkan Red dan Nuala, mereka harus menemukan tempat peristirahatan Golden Army.
Sudah diceritakan dimuka bahwa Golden Army ini tidak terkalahkan, ada 4900 robot emas dengan nyawa magis yang siap menghancurkan dunia. Si anak neraka ini pun tidak akan bisa melawan Golden Army meskipun dengan bantuan teman-temannya.
Silakan tonton film ini untuk tau endingnya…. hwehehehe... :)

Banyak pesan moral yang tersirat di film ini. Tapi lebih banyak lagi lucu-lucuannya yang membuat film ini segar, not bad kalo buat hiburan.

Anyway, udah capek ngetiknya. Dan bentar lagi mo nonton Babylon A.D-nya Vin Diesel jadinya harus cepet-cepet, kalo gak ntar gak kebagian tiket. Ntar diceritain deeeehhhh Babylon A.D-nya.

Film : Death Race (2008)

DEATH RACE (2008)

Jason Statham, Joan Allen, Tyrese Gibson
Cruise/Wagner Production

Hari minggu lalu ceritanya gak sengaja ketemu sama teman-teman kantor lama yang sekarang udah merit. Selama ini kontak Cuma lewat YM, padahal rumah mereka dekat dari tempat kerja saya, dan saya belum sekalipun berkunjung ke rumah mereka :P (maap ya pren).

So singkat cerita, kita ngobrol bentar trus nonton. Gak tau mau nonton apa…setelah pilih-pilih judul akhirnya nonton Death Race ini. (ya karena judul laennya saya udah nonton atau saya tidak begitu suka jadinya saya “paksa” mereka untuk nonton film ini...hwwqeqeqeqe...)

Film-nya ‘biasa’. Ide cerita juga biasa, plot-nya juga biasa.


Pernah nonton Death Race 2000? (dulu pernah diputer di tipi, yg maen si Stallone dan Carradine)
ini remake-nya kali yeee... nama karakternya sama, ide ceritanya juga sama.

Balik maning ke Death Race versi 2008....

Settingnya tahun 2012. Ada penjara swasta di Amerika (ya jelas lah di Amerika, lha wong ini pilem Holiwuuuuddd... :P) bernama Terminal Island.
Penjara yang dikepalai Henessy (Joan Allen) mengadakan pertunjukan online di internet untuk mendapatkan keuntungan. (Joan Allen itu jadi musuh sekaligus sekutunya Bourne di Bourne Ultimatum/Supremacy, inget gak?)
Balapan ini dikenal dengan Death Race. Pesertanya ya penghuni penjara itu. Hadiah bagi pemenangnya adalah bebas dari hukuman, tapi harus menang dulu 5 kali! Selama ini persaingan ketat terjadi antara Frankenstein dan “Machine Gun” Joe (Tyrese Gibson). Frankenstein menjadi legenda setelah 4 kali menang, tinggal sekali lagi untuk mendapatkan kebebasan namun dia tewas di balapan terakhir.
Henessy masih butuh Frankenstein, karena legenda Frankenstein-lah yang menjadikan Death Race tambang emas bagi Henessy. Disinilah peran Ames (Statham), seorang mantan juara NASCAR yang dijebak atas pembunuhan istri dan anaknya lalu dia dijebloskan ke Terminal Island. Sudah bisa ditebak bahwa akhirnya dia dimanfaatkan oleh Henessy untuk menggantikan Frankenstein. Juga bisa ditebak siapa yang menjebak Ames, dan apa yang akan dilakukan jagoan ini…khas pilem Holiwuuuuddd … jadi jagoan di penjara, jadi jagoan di balapan, cari tau pembunuh, cari info penjebaknya lalu balas dendam!
Biasa kan di pilem-pilem Holiwuuuuddd? :D

Note :
Pilemnya brisik banget loh! Klo yang maen bukan Statham, pasti pilem ini lebih jeblok lagi...
Statham dan Tyrese sama-sama pernah maen di film yang berbau kebut-kebutan... inget Transporter dan 2Fast 2Furious kan?

Thursday, August 14, 2008

Film : Collateral (2004)

COLLATERAL (2004)
Tom Cruise, Jamie Foxx, Jada Pinkett Smith
Paramount Pictures

Film lama juga…(setelah nonton U.S. Marshals di TransTV lalu nonton ini di RCTI).
Jadi inget klo punya VCD ori-nya dibawah tempat tidur :P. Ya gak pa pa sekali-sekali nikmati film ini pake acara selingan iklan...toh ceritanya gak berubah....hehehehe
Foxx jadi supir taksi yang lagi apes, dapat penumpang kok pembunuh, padahal sebelumnya penumpangnya gadis cantik – (yang ternyata ada gadis ini benang merahnya dengan pembunuh yang dia bawa sekarang)
Tom Cruise sekali ini jadi villain-nya, pembunuh yang harus menuntaskan beberapa kontrak pembunuhan malam itu. Cruise menumpang taksi Foxx untuk mendatangi calon korbannya. Nah si Foxx sendiri yang awalnya hanya menganggap Cruise adalah penumpang biasa, mau tak mau harus menuruti perintah Cruise, apalagi setelah Cruise mengancam akan membunuh ibu Foxx bila tidak dituruti.

Ya siapa yang gak takut, karakter Cruise ini gak peduli untuk membunuh walaupun dihadapan banyak orang! He’s sick man! Dia bantai para bodyguard di klub malam diantara begitu banyak orang. Blar...Blar..Blar... gaya shootingnya aja keren... (pake latian gak Tom?)
Ya sebenarnya si Foxx punya banyak kesempatan untuk lari sih, tapi apa daya, Cruise lebih dulu selangkah di depan Foxx...
Anyway pada akhirnya koq yang menang si Foxx yah? Hehehe...namanya juga film.... enjoy ajah!

Film : U.S. Marshals (1998)

U.S. MARSHALS (1998)

Tommy Lee Jones, Wesley Snipes, Robert Downey Jr.
Warner Bros


Gak bosen-bosen saya nonton film ini. Ketika diputer lagi semalem di TransTV saya masih pengen nonton juga :P
U.S. Marshall ini adalah sekuel dari film The Fugitive yang dibintangi juga oleh Tommy Lee Jones dan yang jadi lawan mainnya adalah Harrison Ford...

Tommy Lee Jones masih berperan sebagai agen U.S. Marshall Sam Gerard.
Karakternya tipikal yang cocok untuk diperani seorang Tommy Lee Jones : Keras, Cerdas, Taktikal, Mentor, tapi juga lucu namun gak sadar. (liat aja referensi film yang sudah dibintanginya)
Kini giliran Sam Gerard dan timnya memburu Mark Sheridan yang lolos dari pesawat tahanan yang mendarat darurat. Sheridan sendiri ditangkap karena dituduh sebagai penghianat negara. Sam Gerard mengira dia memburu seorang pembunuh berdarah dingin sampai akhirnya dia menemukan bukti-bukti yang memutarbalikkan keadaan dan Gerard menyadari bahwa Sheridan bukanlah sekedar pembunuh.

Sosok Sam Gerard digambarkan dengan sifat tegas, keras dan cerdas seorang pemimpin yang menjunjung tinggi segala aturan untuk menegakkan keadilan, namun ada sisi gelap emosinya ketika akan melampiaskan balas dendam atas kematian salah satu anak buahnya.

Overall sih film ini lumayan, tapi kalo dibandingkan dengan The Fugitive ya saya masih cenderung suka The Fugitive.
Di film ini adegan yang paling suka ketika melihat kamera mengambil gambar puing-puing pesawat yang jatuh dari udara...bener-bener seperti kecelakaan beneran. Lihat saja skala kerusakan dan puing yang berhamburan...
Kalau adegan paling top markotop adalah ketika si Mark Sheridan loncat dan mengayun dari gedung ke atas stasiun kereta. Kereeeeennnn! Ibaratnya udah putus asa banget Sheridan yang terjebak di atap gedung harus gambling... antara lolos dengan taruhan nyawa, atau ketangkep sama Sam Gerard. Liat aja ketika si Sheridan membelakangi Gerard yang menodongkan senjatanya sambil berkata “...then shoot me!“ (suaranya bergetar) lalu dia loncat wusssshhhh… mantaaappp!!!!
Pesan sponsor : “Don’t try this at home, It’s very dangerous!“ …hwehehehe…

Satu lagi buat yang perhatian : Coba perhatikan deh, karakter Wesley Snipes kalau punya pacar pasti bule lho!
(liat aja : The Marksman, 7 Seconds, One Night Stand, dll)

Tuesday, August 12, 2008

Film : No Country For Old Men (2007)

NO COUNTRY FOR OLD MEN (2007)

Tommy Lee Jones, Josh Brolin, Javier Bardem, Woody Harelson
Paramount Vintage

Film western modern, scenerynya outstanding, warna-warna yang terekam juga amazing…

Yang suka film-filmya Tomy Lee Jones mungkin gak bisa berharap banyak. Kali ini Jones yang berperan sebagai sherrif bukanlah karakter utama… cuma sebagai pembatas arus aja, mengapa? Karena di film ini tidak menceritakan supremasi hukum, bukan tentang keadilan yang ditegakkan.
Ceritanya Moss secara kebetulan menemukan uang 2 juta dollar, dia tahu bahwa itu adalah uang haram (ya iyalah…secara dia nemunya diantara orang-orang yang mati karena baku tembak). Naluri kemanusiaannyalah yang membuat dia menjadi buruan. (fyi, sebenarnya kalau dia tidak kembali lagi untuk memberi minum pada mafia yang sekarat maka dia bisa hidup aman sebagai jutawan)
Chigurh sendiri adalah seorang psikopat pembunuh. Membunuh adalah obsesi bagi Chigurh. Nyawa korbannya diundi dengan lemparan koin…(ingat Two Faces musuh Batman?). Now he’s hired to find the man who took the mob’s money.
Moss dengan segenap usahanya harus menyelamatkan diri dan Chigurh memburunya kemanapun dia pergi. Jelas lah pasti banyak korban berjatuhan. Nah disinilah peran sherrif, sebagai penyelidik yang harus memecahkan teka-teki yang menjatuhkan banyak korban.
Sebenarnya Moss dan Chigurh itu lawan yang imbang loh… sama-sama cerdas, waspada, punya naluri yang sama. Trus dimana posisi Sherrif Ed Bell? Penasaran kenapa dibilang film ini bukan tentang keadilan yang ditegakkan (seperti film-film yang lain)? Coba tonton ajah…

This is surely not story for ordinary…

Film : Funny Games U.S (2007)

FUNNY GAMES U.S.(2007)
Naomi Watts, Tim Roth, Michael Pitt
Celluloid Dreams

Peringatan!

Bagi anda yang gampang emosi ketika nonton sinetron, saya sarankan jangan nonton film ini!
:D

Tidak ada yang rumit dalam film ini. Ceritanya simpel... Dialognya simpel... pemainnya gak banyak... pokoknya sederhana aja.
Kesederhanaan film ini juga dirasakan sampai ilustrasi musik yang minim.
(klo yg suka film yang gak banyak musik, mungkin coba tonton No Country for Old Men)

Walau minim segalanya, namun film ini sarat dengan emosi. Great act!

Tentang dua orang psikopat yang suka mempermainkan (nyawa) orang. Dengan menyekap sebuah keluarga, mempermainkan nyawa sebagai taruhan. Jangan mengharapkan ‘kebiasaan’ film lain di film ini. Karena memang tidak sama.
Ini tipe film yang gak banyak ba-bi-bu-nya. Jebret-jebret-jebret!
It’s done! Gitu aja...

Funny atau irony huh?

Sunday, August 10, 2008

Nyoba Macro

Kalo ini nyoba lensa macro.
masih belum bisa make (sampe sekarang), bagusnya sih pake tripod jadinya hasilnya gak berbayang.
sementara hasilnya jauh dari yang diharapkan

F5.6, 1/200, ISO 200, 06.59

Nyoba Zooming

Waktu itu lagi belajar jepret-jepret. Mau nyoba zoom kamera yang saya punya buat belajar.
Posisi dari jembatan penyeberangan kalau gak salah di depan Museum Nasional, trus targetnya di lampu merah Bundaran BI.
Objek zoomnya ke mobil Corolla merah marun di sebelah busway... (lihat gambar pertama)
ternyata setelah di-zoom optical + digital pake lensa standarnya bisa liat plat nomer mobil Corolla :P (lihat gambar dibawahnya)

Lumayan lah kameranya kalo buat belajar-belajaar... hehehehe